Di pertengahan tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan paling sedikit ada satu juta agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) beroperasi di Indonesia pada 2020. Sementara saat ini baru ada 300 ribu agen Laku Pandai yang tersebar di Indonesia.
Agen Laku Pandai sendiri merupakan perpanjangan tangan bank dalam memberikan akses keuangan ke daerah pelosok guna membantu peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
Jadi intinya, agen Laku Pandai adalah mereka yang bisa bertindak sebagai ‘bankir’ di kalangan masyarakat pelosok Indonesia. Jadi, para agen Laku Pandai ini bisa saja bantu buka rekening tabungan, menerima setoran, penarikan dana, dan termasuk mengucurkan kredit atau pembiayaan plus asuransi mikro.
Banyak daerah yang belum tersentuh oleh produk perbankan, padahal mereka membutuhkan. Di sinilah agen Laku Pandai hadir untuk melayani mereka.
Karena agen Laku Pandai bisa bertindak selayaknya bankir, maka ia juga mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi. Besarannya beragam, tergantung dari bank yang ia wakili. Lumayan kan, untuk menambah penghasilan?
Oleh karena target yang ditentukan, tak heran OJK pun mendorong masyarakat umum, mahasiswa, sampai ibu rumah tangga, untuk menjadi agen Laku Pandai. Karena untuk menjadi agen Laku Pandai sangatlah mudah, hanya dibutuhkan perangkat telepon genggam sederhana.
Selain itu, syarat umum untuk menjadi agen Laku Pandai sendiri tidak sulit:
- Jadi nasabah bank yang bersangkutan
- Tidak punya catatan kredit macet
- Punya usaha yang berjalan minimal dua tahun
- Lokasi usaha mudah di jangkau
- Penuhi persyaratan administratif (KTP dan Kartu Keluarga)
Bagaimana, siap menjadi agen Laku Pandai untuk menambah penghasilan?
