Kiprah Fire Free Alliance yang Digagas Oleh Grup APRIL

APRIL - Fire Free Alliance
Image Source: APRIL

Bersama-sama lebih baik dibanding sendiri. Ini yang disadari betul oleh Grup APRIL dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan penanggulangan kabut asap. Atas dasar ini, APRIL Group mengagas kahadiran Fire Free Alliance demi terwujudnya Indonesia bebas dari problem api dan kabut asap.

Bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam industri kehutanan dan agrikultur seperti  Asian Agri, IDH, Musim Mas, PM Haze, dan Wilmar, Grup APRIL menginisiasi kelahiran Fire Free Alliance pada Februari 2016. Mereka menjadikan Fire Free Alliance sebagai upaya kolaboratif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. Caranya ialah dengan saling bertukar informasi, pengetahuan, hingga sumber daya di antara para anggotanya dalam pengelolaan api dan kabut asap.

Fire Free Alliance berjalan dengan menjadikan program APRIL Indonesia yang terbukti sukses dalam mengurangi jumlah kebakaran hutan dan lahan, Desa Bebas Api, sebagai basis. Sebab, efektivitas Desa Bebas Api sudah terbukti nyata.

Sejak dirintis oleh Grup APRIL pada 2014 di empat desa, Desa Bebas Api telah memperlihatkan hasil positif. Jumlah kebakaran hutan dan lahan di desa-desa tersebut menurun drastis, bahkan nyaris hilang. Ini membuat APRIL Asia tak ragu untuk meresmikan program Desa Bebas Api pada 2015.

Awalnya ada sembilan desa yang bergabung. Namun, melihat kesuksesan yang diraih, semakin banyak desa yang berpartisipasi. Pada 2016 tercatat ada 18 desa yang ikut serta dalam kegiatan penanggulangan kebakaran yang inovatif ini.

Bagaimana tidak, APRIL Indonesia melakukan perubahan paradigma dalam penanganan kebakaran hutan. Sebelumnya semua kegiatan terkait api dan kabut asap hanya bersifat reaktif. Tindakan diambil ketika kejadian sudah terjadi. Akibatnya kerugian masih dialami.

APRIL Group tidak ingin pola pikir serupa terus dibawa. Mereka pun menggelar program Desa Bebas Api yang lebih menekankan terhadap pencegahan kebakaran hutan. Untuk melakukannya, mau tak mau masyarakat mesti digandeng. Pasalnya, harus diakui, cukup banyak masalah kebakaran yang tak lepas dari ulah tangan-tangan manusia.

Sebuah langkah cerdas kemudian diambil oleh APRIL. Mereka menggandeng desa-desa untuk menjaga wilayahnya masing-masing dari kebakaran. Sebagai penyemangat, insentif diberikan kepada desa yang berhasil mengamankan areanya dari api selama setahun.

Dana antara Rp50 hingga Rp100 juta diberikan. Namun, untuk menghindari korupsi dan penyelewengan, hadiah diberikan dalam bentuk hibah infrastruktur.

PROGRAM LAIN DI FIRE FREE ALLIANCE

APRIL - Fire Free Alliance
Image Source: APRIL

Kesuksesan APRIL dalam Desa Bebas Api memang dijadikan dasar kegiatan Fire Free Alliance. Namun, karena cakupan yang semakin luas serta keberaan sumber daya yang bertambah, program di dalamnya diperluas menjadi beberapa bagian seperti yang dipaparkan berikut ini:

Village Crew Leader

Dalam kegiatan ini, Fire Free Alliance merekrut sejumlah warga lokal yang akan bertindak pencegah kebakaran maupun “pakar” yang memotori upaya penanggulangannya. Mereka mengenakan seragam berwarna cerah dengan maksud khusus. Diharapkan Village Crew Leader mudah “terlihat” dan menjadi referensi bagi upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Para anggota Villa Crew Leader memiliki kemampuan pencegahan dan penanganan kebakaran berkat pelatihan yang diterima dari tim spesialis api di berbagai hutan tanaman industri. Hal itu penting karena sehari-hari mereka melakukan patroli sebagai upaya deteksi dini terhadap titik api yang mungkin muncul.

Bersamaan dengan itu, Village Crew Leader juga melakukan pendataan terhadap para pemilik lahan. Mereka kemudian mengajak pemilik lahan untuk berkomitmen untuk tidak membakar ketika membuka lahan baru. Village Crew Leader ini juga siap menjadi penghubung ke Fire Free Alliance ketika pemilik lahan membutuhkan bantuan alat berat dalam pembukaan lahan.

Pendampingan Pertanian Berkelanjutan

Program manajemen lahan yang berkelanjutan dengan menekankan terhadap pemanfaatan mesin dibanding pembakaran dalam pembukaan lahan. Di dalamnya terdapat pula pendampingan pertanian yang baik terhadap pemilik lahan dari tim Universitas Riau.

APRIL lagi-lagi menjadi referensi. Mereka sudah melakukan kegiatan tersebut sejak 2015. Mulai saat itu, ada sembilan desa yang ada di Provinsi Riau yang mendapat pendampingan pertanian yang baik oleh APRIL Indonesia.

Peningkatan Kesadaran Bahaya Kebakaran Kepada Masyarakat

Program ini memfokuskan diri terhadap upaya peningkatan kesadaran terhadap bahaya dan dampak negatif pembakaran lahan dan hutan. Penekanan diberikan dalam segi gangguan kesehatan yang muncul mengiringinya.

Saat melaksanakannya, Fire Free Alliance menggunakan beragam metode mulai dari pemanfaatan media online, alat sosialisasi cetak, hingga menggelar kegiatan khusus seperti seminar.

Pemantauan Kualitas Udara

Dalam program ini, Fire Free Alliance membangun sejumlah sarana pemantauan kualitas udara di berbagai daerah. Ini diperlukan supaya bisa memantau kualitas udara secara lebih luas.

Perlu disadari, kabut asap yang merupakan dampak bawaan kebakaran sangat berbahaya. Cukup banyak kasus yang memperlihatkan bahwa asap dapat mengganggu kesehatan hingga mengakibatkan kematian. Tak aneh, pemantauan kualitas udara amat dibutuhkan.

BUAH POSITIF

APRIL - Fire Free Alliance

 

Fire Free Alliance pantas mendapat apresiasi dari semua pihak. Keberadaannya merupakan bukti bahwa kolaborasi sangat dibutuhkan dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan. Ini juga menunjukkan bahwa pihak swasta bisa bekerja sama dengan pihak lain untuk menjaga kelestarian hutan.

Fire Free Alliance memperlihatkan bahwa pihak swasta yang menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat dapat menggalakkan pencegahan kebakaran secara sukarela. Kolaborasi di bawah payung Fire Free Alliance akan memperluas kesuksesan penerapan strategi pencegahan kebakaran ke skala yang lebih luas,” ucap Direktur Sustainability & External Affairs APRIL Group, Lucita Jasmin.

Pemerintah Indonesia mendukung penuh keberadaan Fire Free Alliance. Mereka menilai kerja sama antarpihak memang sangat diperlukan dalam pengelolaan lahan dan hutan. “Pemerintah mendorong pihak swasta untuk berkolaborasi dalam pencegahan kebakaran hutan,” ucap Prabianto Mukti Wibowo dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Hal itu dinilai oleh Prabianto sangat penting. Sebab, kebakaran hutan seperti sudah menjadi bencana rutin di Indonesia dalam 18 tahun terakhir. Ia berharap pendampingan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Fire Free Alliance pada akhirnya dapat memutus tradisi mengenaskan tersebut.

Harapan Prabianto maupun Pemerintah Indonesia secara umum bukan tak mungkin terealiasi. Bukti keberhasilan Fire Free Alliance memang terlihat secara nyata. Mereka membuktikan diri mampu menekan angka kebakaran lahan dan hutan secara signifikan. Sesuai data Ulasan Anggota FFA 2016, penerapan program Desa Bebas Api sanggup mengurangi kebakaran di Provinsi Riau dan Jambi hingga 50 persen selama 2015 hingga 2016.

Secara rinci, Fire Free Alliance menyatakan bahwa pihaknya mengelola 307 ribu hektar lahan. Pada 2016, dari lahan seluas itu hanya tujuh hektare yang mengalami kebakaran. Luas itu turun 50 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 14 hektare.

Keberhasilan itu diharapkan akan terus meningkat. Pasalnya, anggota Fire Free Alliance kini bertambah. Pada 2017, Sime Darby dan IOI Group bergabung dengan APRIL dan yang lainnya dalam Fire Free Alliance. Bersama-sama, mereka akan menjaga hutan dan lahan di Indonesia dari bahaya kebakaran.

Leave a reply "Kiprah Fire Free Alliance yang Digagas Oleh Grup APRIL"