
Tentunya untuk penilaian bank tersebut berangkat dari beberapa indicator yang tentunya manjadi acuan, mulai dari pertumbuhan kredit, marjin bunga bersih (Net Interest Margin/ NIM), kemudian rasio profitabilitas bank, atau Return on Asset (ROA), dan kredit bermasalah (non performing loan/NPL Gross) perbankan.
Menurut Kepala Departemen Makroprudensial Bank Indonesia, yaitu Kurniawan Agung mengatakan, bahwa pada pertumbuhan kredit Indonesia kini telah mencapai level 7,9 persen.
Menurut Kurniawan di hotel sari Pan Pasific Jakarta pada kamis 23 Maret 2017, menyebutkan bahwa peringkat kedua terbesar setelah capaian Filipina yaitu sebesar 16,1 persen. Sedangkan untuk Malaysia, kemudian Thailand dan Singapura berturut-turut yaitu sebesar 5,3 persen dan 2,9 persen
Kemudian untuk faktor NIM, Indonesia kini mencapai level pada titik 5,5 persen, ini merupakan capaian yang paling tinggi jika dibandingkan dengan Negara Thailand yang memiliki angka sebesar 2,6 persen, kemudian Malaysia sebesar 2,0 persen, Filipina 3,2 persen, dan Singapura yaitu sebesar 1,6 persen.
Selanjutnya ROA, Indonesia ini tentunya juga menunjukkan angka yang paling tinggi, yaitu sebesar 2,2 persen. Sedangkan untuk Malaysia mencapai 1,3 persen, Filipina 1,2 persen, Thailand, 1,1 persen, dan Singapura yaitu mencapai satu persen.
Sementara itu,kalau terkait dengan NPL gross perbankan, Indonesia kini masih kalah dengan Singapura yaitu sebesar 1,5 persen, Filipina dan Malaysia 1,6 persen, Indonesia mencapai 2,9 persen danuntuk Thailand mencapai NPL gross tertinggi yaitu sebesar tiga persen.
Menurut Gunawan “Ketahanan perbankan Indonesia lebih tinggi dibanding ASEAN lima dan masih dalam tren peningkatan,”
Nah sobat itulah berita bank terbaru dan berita bisnis terbaru di Indonesia hari ini, semoga infomasi tersebut bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan.